Jakarta – Xiaomi makin berambisi untuk masuk ke bisnis mobil otonom. Yakni dengan mengakuisisi perusahaan penyedia teknologi self driving, Deepmotion.
Pengumuman akusisi itu dilakukan Xiaomi pada Rabu (25/8/2021), dengan nilai sekitar US$77,37 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
Menurut Xiaomi, akuisisi itu bertujuan untuk ‘meningkatkan daya saing teknologi’ dari bisnis kendaraan listrik perusahaan, dikutip CNBC Internasional, Kamis (26/8/2021).
Akuisisi tersebut dapat membantu menghadirkan fitur self-driving pada mobil yang diproduksi Xiaomi nanti.
Sementara pada Maret lalu, Xiaomi telah mengumumkan rencana meluncurkan bisnis mobil listrik. Perusahaan juga merogoh kocek untuk berinvestasi senilai US$10 miliar dalam 10 tahun ke depan.
Xiaomi harus menghadapi raksasa teknologi lain dalam memenuhi ambisinya di bisnis mobil otonom ini. Ada nama besar lain yang akan jadi rival Xiaomi yakni Biadu, Huawei dan juga Tesla, Xpeng serta Nio.
Pengumuman akuisisi ini dilakukan setelah Xiaomi melaporkan hasil keuangan perusahaan pada kuartal kedua. Produsen ponsel Redmi itu mengalami peningkatakn pendapatan 64% year-on-year menjadi 87,8 miliar yuan.
Xiaomi menyebutkan total pendapatan dan laba bersih mencapai rekor tertinggi dalam kuartal tersebut.
Produk smartphone menyumbang lebih dari setengah pendapatan perusahaan yakni 67,3%. Xiaomi berusaha melepas ketergantungan pada jajaran ponselnya dengan mendorong perangkat lain yang terkoneksi internet.
Termasuk dengan mengharapkan kendaraan listrik bisa jadi aliran pendapatan baru bagi Xiaomi.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )