Close Menu
Dexpert
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    • Jasa Website
    • Referensi
    • Portofolio
    • Merchandise
    • Blog
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Dexpert
    Home»Insight News»Efektivitas Vaksin Pfizer Lebih Cepat Turun dari AstraZeneca
    Insight News

    Efektivitas Vaksin Pfizer Lebih Cepat Turun dari AstraZeneca

    Ardhian ValqaBy Ardhian Valqa19 Agustus 2021Updated:20 Agustus 2021Tidak ada komentar2 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Jakarta – Sebuah studi terbaru mengungkapkan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech melawan Covid-19. Hasilnya efektivitas vaksin itu lebih cepat menurun dibandingkan vaksin AstraZeneca, meski efektivitas awal vaksin Pfizer lebih besar.

    Informasi saja, efektivitas adalah kemampuan vaksin untuk dalam menurunkan kejadian penyakit di dunia nyata.

    “Dua dosis Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas awal yang lebih besar melawan infeksi Covid-19, namun menurun lebih cepat dibandingkan dengan dua dosis vaksin Oxford-AstraZeneca,” kata para peneliti di Universitas Oxford, dikutip AFP, Kamis (19/8/2021).

    Studi tersebut diterbitkan pada Kamis namun belum melakukan peer review. Penelitian itu berdasarkan hasil Kantor Statistik Nasional di Inggris yang melakukan tes PCR dari Desember 2020 hingga bulan ini secara acak.

    Temuan tes tersebut adalah adanya perbedaan signifikan pada kekebalan setelah dosis kedua antara Pfizer dan AstraZeneca, ungkap Departemen Kedokteran Universitas Nuffield.

    Tim peneliti menemukan setelah empat hingga lima bulan suntikan diberkan, efektivitas dua vaksin akan sama. Mereka juga menambahkan soal efek jangka panjang vaksin perlu untuk dipelajari.

    Selain itu penelitian Oxford juga menemukan perlindungan lebih tinggi didapatkan pada mereka yang sudah terinfeksi virus. Studi meneliti dua kelompok dengan lebih dari 300.000 orang berusia di atas 18 tahun.

    Periode pertama dilakukan selama periode didominasi varian Alpha yang muncul di Kent, Inggris bagian tenggara. Sedangkan periode kedua pada Mei 2021 dan seterusnya, setelah varian Delta menjadi dominan.

    Ini artinya menegaskan vaksin kurang efektif pada Delta, varian yang pertama kali teridentifikasi di India.

    Vaksin AstraZeneca yang paling banyak ditawarkan di Inggris. Sementara untuk masyarakat berusia di bahwa 40 tahun menggunakan Pfizer atau Moderna karena adanya masalah pembekuan darah.

    Penelitian ini hadir saat sejumlah negara memberikan suntikan booster pada masyarakatnya. Misalnya Israel yang memberikan suntikan booster saat 58% populasi telah mendapatkan dua suntikan Pfizer.

    Amerika Serikat juga bersiap memberikan dosis ketiga pada September mendatang. Kebijakan ini datang karena kekhawatiran penurunan efektivitas pada vaksin Pfizer dan Moderna.

    [Dexpert.co.id]

    (Update dari:CNBC.com )



    Innovation Mind your business
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Ardhian Valqa

    Related Posts

    Ramai-Ramai Perusahaan Getol Pakai AI, Tak Peduli Anggarannya Meledak

    25 Januari 2025

    Kejadian Langka Parade Planet, 2 Zodiak Ini Mohon Waspada

    25 Januari 2025

    Kanguru Raksasa Punah Bikin Penasaran, Begini Temuan Terbaru Para Ahli

    25 Januari 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tim Kerja
    • Kontak
    • S & K
    • Privasi
    © 2025 - Dexpert, inc.

    PT Dexpert Corp Indonesia

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.