Jakarta – Media sosial lagi ramai soal fenomena laut selatan Jawa bercahaya di malam hari. Ini karena foto yang diambil oleh satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat (AS).
Dalam foto hitam putih yang ditampilkan melalui akun twitter @NOAASatellites tampak adanya warna putih seperti asap di laut selatan Jawa. Di sana tertulis Milky Sea.
Salah satu pengguna Twitter menebak itu sebagai percikan laut. Pengguna Twitter lainnya menebak itu sebagai Alga bercahaya.
Lantas apa itu Milky Sea? Mengutip laporan yang dibuat Steven D Miller yang dipublikasikan di laman Nature, Milky Sea merupakan bentuk langka dari Bioluminescence laut di mana permukaan laut malam hari menghasilkan cahaya keputihan yang tersebar luas, seragam dan stabil.
Foto: Fenomena Laut Selatan Jawa Bercahaya atau Milky Sea (Doc Twitter NOAA)
|
Bioluminescence adalah cahaya yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam organisme hidup. Hal ini timbul dari hubungan saprofit antara bakteri bercahaya dan mikroalga yang berekspresi pada skala makro. Strain bakteri bercahaya yang disebut Virbrio harveyi yang menjajah alga di dipermukaan air telah ditemukan, dikutip dari drishtiias.com.
Milky Seia paling sering ditemukan di perairan terpencil di barat laut Samudera Hindia dan Benua Maritim. Milky Sea kadang-kadang berukuran lebih dari 100.000 km2 serta bertahan selama berhari-hari hingga berminggu-minggu, seperti dikutip Kamis (9/9/2021).
Milky Sea pernah terjadi di Selatan Jawa ini terjadi pada tahun 2019, dan peristiwa ini berlangsung selama dua siklus bulan penuh yakni 26 Juli-9 Agustus 2019 dan 25 Agustus-7 September 2019.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )