Jakarta – Perdagangan mata uang kripto bernama Squid yang diambil dari acara series Korea ‘Squid Game’ sedang ramai diburu. Sehari setelah diluncurkan harga Squid meroket hingga berkali-kali lipat.
Pada peluncurannya, harga Squid diperdagangkan pada harga US$ 2,22, lalu naik hampir 2.400% selama 24 jam. Kapitalisasi pasarnya sudah di atas US$ 174 juta atau setara Rp 2,43 triliun dengan kurs (Rp 14.000/US$).
Namun bagi investor yang tertarik membeli mata uang digital ini harus hati-hati. Coin Market Cap telah mengeluarkan peringatan telah menerima banyak laporan pengguna tidak dapat menjual token ini di Pancake Swap, atau tempat pertukaran terdesentralisasi yang populer.
Alasan mata uang ini tidak bisa dijual masih belum terlalu jelas. Tapi indikasinya dijelaskan koin ini terdapat teknologi anti dumping yang mencegah orang menjual koin mereka jika kondisi tertentu tidak dapat dipenuhi.
CNBC sudah mencoba menghubungi kontrak informasi yang tercantum pada web Squid, menanyakan apakah pengembang mengetahui masalah tersebut. Namun sampai saat ini belum mendapat tanggapan.
Koin yang sudah dijual presale pada 20 Oktober kemarin terjual habis dalam waktu satu detik. Namun koin itu dikategorikan mata uang digital parodi lainnya di mana terjadi kenaikan meski tanpa alasan tertentu, selain publisitas. Seperti Koin Shiba Inu yang terinspirasi dari meme, yang naik dua kali lipat dalam seminggu terakhir.
Token Squid diluncurkan sebagai koin eksklusif dari proyek Squid Game atau turnamen daring yang akan diluncurkan pada bulan November. Di mana game ini meniru cara bermain seperti yang terjadi di acara serial.
“Tapi kami tidak memberikan konsekuensi yang mematikan,” tulis perusahaan itu seperti dikutip CNBC International, Jumat (29/10/2021).
[Dexpert.co.id]
(Sumber: CNBC.com )