JakartaDexpert.co.id – Pneumonia bisa dialami siapa saja termasuk ibu hamil. Hal ini biasanya terjadi karena sudah ada riwayat penyakit sebelumnya pada yang bersangkutan.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru yang serius dan berisiko mematikan bagi siapa pun. Bagi ibu hamil, hal ini dapat menimbulkan risiko komplikasi yang tinggi dan bisa berakibat buruk bagi janin.
“Bagi ibu hamil pengidap pneumonia apakah dapat menularkan pada janinnya jawabannya adalah tergantung antara apakah prematur atau kurang bulan,” kata Dokter Spesialis Anak, Prof. Dr.dr. Hartono Gunardi, Sp.A (K) pada acara “Menuju Indonesia Emas 2045: Pfizer Indonesia dan IAKMI Dorong Generasi Sehat Bebas Pneumonia ” di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan pneumonia terjadi pada ibu hamil disebabkan karena lemahnya imunitas. Penyakit ini terjadi karena virus flu menginfeksi tubuh ibu hamil, terutama di bagian paru-paru.
Namun, ada pula kondisi pneumonia yang terjadi karena infeksi virus lainnya, yaitu cacar air dan sindrom distres pernapasan. Serta karena infeksi bakteri dan kondisi, seperti anemia, asma, dan kebiasaan merokok.
Kendati pneumonia dapat menyebabkan ibu mengalami batuk yang cukup parah, untungnya efek terhadap bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Menurut Hartono, bayi dikelilingi oleh cairan ketuban yang berfungsi sebagai peredam dan melindungi bayi dari getaran, suara, dan juga tekanan termasuk yang diakibatkan oleh batuk.
Oleh karena itu, ibu hamil yang ibu terindikasi pneumonia disarankan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat. Cobalah untuk rutin berolahraga dan selalu mengecek rutin ke dokter guna memastikan memastikan bahwa janin yang sedang bertumbuh dan berkembang di dalam rahim pun berada dalam kondisi sehat.
(Sumber: CNBC.com )
Next Article
Benarkah Ibu Hamil Tak Boleh Naik Pesawat Komersial? Ini Kata Ahli