Jakarta, Dexpert.co.id – Dua bersaudara asal Sudan baru saja didakwa di pengadilan Amerika Serikat (AS). Keduanya diduga menjalankan kelompok peretas Anonymous Sudan dan bertanggung jawab atas lumpuhnya sejumlah layanan.
Tersangka bernama Ahmed Salah Yousif Omer (22) dan Alaa Salah Yusuuf Omer (27). Setidaknya ada lebih dari 35 ribu serangan DDoS yang diatur oleh mereka berdua, dikutip dari PC Mag, Kamis (17/10/2024).
Serangan itu mengganggu akses ke sejumlah layanan besar, termasuk Microsoft, PayPal dan Riot Games.
Ahmed dan Alaa juga diduga membuat alat serangan bernama Godzilla Botnet dan Skynet Botnet. Tools itu dijual kepada peretas lain dan sekitar 100 pelanggan telah menggunakannya.
Serangan yang dibuat disebut cukup kuat. Bahkan mampu melumpuhkan situs selama berjam-jam.
Biasanya Anonymous Sudan akan mengajukan tuntutan melalui akun pada Telegram. Salah satunya adalah serangan yang menargetkan Open AI pada November 2023.
“Memperingatkan soal serangan DDoS yang dilakukan terus-menerus, kecuali OpenAI mengubah aktivitas chatbot dan memecat kepala penelitian,” tulis FBI dalam surat pernyataannya.
FBI melalui agen rahasia mencoba menyewa akses ke alat DDoS untuk melakukan penyelidikan. Hasilnya mereka bisa mengungkap server yang digunakan untuk melancarkan serangan.
FBI juga mengatakan Paypal berhasil mengidentifikasi akun yang digunakan oleh para pelaku tersebut.
Atas kejahatannya, Ahmed kemungkinan akan dihukum penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. Tuduhan yang dialamatkan pada dia termasuk tiga tuduhan merusak komputer yang dilindungi dan satu soal konspirasi merusak komputer yang dilindungi.
Sementara itu Alaa mungkin akan dipenjara hingga lima tahun. Sang kakak mendapatkan satu tuduhan konspirasi merusak komputer yang dilindungi.
(fab/fab)