Jakarta – Berdasarkan sebuah penelitian, menunjukkan pemberian vaksin Cansino setelah satu atau dua dosis Sinovac menghasilkan antibodi lebih kuat. Ini dibandingkan dengan penggunaan Sinovac sebagai dosis ketiga.
Studi asal China itu melakukan analisa data pada sekitar 300 orang dewasa sehat. Usia peserta antara 18 hingga 59 tahun.
Dalam penelitian itu, peserta yang menerima CanSinoBIO sebagai dosis booster selama tiga hingga enam bulan setelah suntikan kedua Sinovac menunjukkan 78 kali lipat menetralkan tingkat antibodi dalam dua minggu kemudian.
Namun hasil yang lebih rendah terlihat apabila Sinovac dijadikan dosis booster. Para peneliti dari otoritas pengendali penyakit setempat, CansinoBIO dan institusi lain dalam makalah menyebutkan peningkatan hanya 15,2 lipat dalam tingkat antibodi penetralisir.
Sedangkan campuran satu dosis Sinovac dan satu atau dua bulan kemudian diberi CansinoBIO, penerima akan mengalami peningkatan 25,7 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir. Untuk dua dosis Sinovac peningkatan 6,2 kali, dikutip laman Reuters, Selasa (7/9/2021).
Sebagai informasi, penelitian tersebut tidak menilai perlindungan vaksin booster pada Covid-19. Selain itu juga tidak menguji antibodi penetral atas varian Delta.
Sementara itu dalam penelitian dari sejumlah ahli di Chinese Academy of Sciences, Furan University, Sinovac dan institusi lainnya menyebut vaksin dosis ketiga bisa mengembalikan antibodi melawan varian Delta.
Dalam penelitian itu, aktivitas antibodi penetralisir virus tak terdeteksi lagi dalam tubuh penerima. Sampel penelitian rata-rata sudah disuntik dua dosis Sinovac dalam enam bulan.
Penerima vaksin booster itu menunjukkan adanya kenaikan antibodi hingga 2,5 kali lipat. Kenaikan itu terjadi setelah empat minggu.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )