Jakarta – Pemerintah memastikan memiliki 130 juta vaksin Covid-19. Sejauh ini 91 juta dosis diantaranya sudah disuntikkan ke masyarakat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan sekitar 116 juta dosis sudah berada di daerah. Sementara 8,1 juta sedang dalam perjalanan dan 5,3 jutaan masih di dalam stok.
“Sebanyak 116 juta [dosis vaksin] di daerah per kemarin sudah disuntikkan sekitar 91 juta. Jadi masih ada stok di daerah baik provinsi dan kabupaten kota itu ada sekitar 25 jutaan,” kata Budi dalam keterangan pers Update Ketersediaan Vaksin di Indonesia, Selasa (24/8/2021).
Berdasarkan perhitungan, apabila 1 juta dosis disuntikkan perhari maka masih ada stok 25 hari di daerah. Budi mengungkapkan stok tersebut masih cukup banyak.
Sementara itu di bulan Agustus, Indonesia kedatangan 67 juta dosis. Minggu pertama sudah datang 12 juta dosis, disusul 9 juta pada minggu ketiga. Sementara pada minggu keempat 19,5 juta dosis akan datang, berikutnya minggu ke lima sekitar 13 juta dosis.
“Butuh maksimal tiga hari melakukan redressing, izin-izin BPOM [keluar] langsung kita kirimkan,” ungkapnya.
Sedangkan pada bulan September mendatang diperkirakan 80 juta dosis akan diterima di Indonesia. “September jadi peak vaksin lebih banyak, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah daerah tidak usah khawatir,” jelas Budi.
Budi juga menyoroti kabar kekurangan stok vaksin Covid-19 di daerah. Salah satunya adalah karena stok di daerah digunakan dua kali suntikan sekaligus.
Namun menurutnya, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) daerah tidak perlu lagi memegang stok vaksin. Sebab pengaturan suntikan kedua akan diatur oleh pemerintah pusat dan tidak perlu dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Jadi pakai saja semuanya suntik sesuai dengan aturan. Kalau kita bilang ini sebagai suntik satu lakukan sebagai suntik satu semuanya. Kalau ini sebagai suntikan kedua semuanya, manajemen stok dilakukan di pusat, sehingga tidak dilakukan di daerah,” jelas pria yang akrab disapa BGS itu.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )