Jakarta – Selama ini pemerintah Amerika Serikat (AS) menuding virus corona Covid-19 berasal dari Laboratorium di Wuhan. Kini China meminta pencarian asal-usul virus tersebut juga dilakukan di laboratorium AS.
Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Chen Xu secara resmi meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memasukkan laboratorium penelitian bio-militer AS, Fort Detrick, dan University of North Caroline dalam penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.
Dalam suratnya pada Rabu (25/8/2021) yang ditujukan kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, Chen Xu menolak teori bahwa virus Covid-19 bocor dari Wuhan Institute of Virology dan meminta laboratorium Fort Detrick dan University of North Caroline tunduk pada penyelidikan transparan dengan akses penuh, seperti dikutip dari Caixin Global, Jumat (27/8/2021).
Dua dokumen tidak resmi yang dilaporkan dalam surat itu mengklaim ada beberapa “insiden keamanan hayati” yang terjadi di Fort Detrick dan tumpang tindih dengan waktu tahap awal Pandemi Covid-19 dan menuding tim peneliti virus corona di University of North Caroline yang dipimpin profesor epidemiologi Ralph Baric memiliki “kolaborasi erat” dengan Fort Detrick.
Permintaan Duta Besar China untuk PBB ini datang sehari setelah badan intelijen AS menyimpulkan penyelidikan 90% tentang asal-usul virus corona, termasuk kemungkinan kebocoran laboratorium Wuhan Institute of Virology.
Untuk mencari asal-usul Covid-19, badan intelijen mengandalkan superkomputer di Laboratorium Nasional Departemen Energi, kumpulan dari 17 lembaga penelitian elit pemerintah. Badan intelijen AS disebut memiliki Katalog informasi raksasa berisi cetak biru genetik yang diambil dari sampel virus yang dipelajari di laboratorium di Wuhan atau Wuhan Institute Virology.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )