Jakarta – Dua orang terkaya dunia, Elon Musk dan Jeff Bezos lagi tak akur soal perebutan luar angkasa. Keduanya sedang berperkara di hadapan hukum soal misi ke bulan NASA dan internet Satelit.
Terbaru, perusahaan Jeff Bezos, Amazon meminta Federal Communications Commission untuk menolak amandemen terbaru SpaceX untuk jaringan Starlink. Starlink merupakan proyek SpaceX untuk menyediakan jaringan internet di Bumi melalui satelit.
Elon Musk mengomentari hal tersebut pada akun Twitternya. “Mengajukan tindakan hukum pada SpaceX ‘sebenarnya’ pekerjaan penuh waktu [Jeff Bezos],” tulis Elon Musk, dikutip NBC News, Rabu (3/9/2021).
Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar pada CNBC Internasional.
Pada 19 Agustus lalu SpaceX mengajukan amandemen Starlink ke FCC. Perusahaan menjelaskan rencana untuk proyek Gen2 pada jaringan satelitnya. Amazon meminta FCC menolak rencana amandemen itu karena melanggar aturan lembaga dengan mengusulkan dua konfigurasi berbeda di orbit.
“Dengan membiarkan hampir tiap detail utama tidak terselesaikan, seperti ketinggian, kemiringan, hingga jumlah total satelit – aplikasi SpaceX yang gagal setiap pengujian,” kata penasihat perusahaan Kuiper Amazon, Mariah Doson Shuman.
Saat ini, proyek Starlink masih dalam versi beta. Namun ternyata telah memiliki lebih dari 100 ribu penggun di 14 negara dan lebih dari satu 1,5 juta pesanan oleh pelanggan potensial. Sejauh ini sudah ada 1.740 satelit dan total Gen2 direncanakan hampir 30.000 satelit.
Amazon juga diketahui mengerjakan proyek internet satelitnya sendiri disebut Project Kuiper. Direncanakan akan meluncurkan 3.236 satelit di orbit rendah Bumi, dan akan bersaing dengan Bumi.
Gugat Proyek ke Bulan NASA
Sebelumnya perusahaan roket luar angkasa Jeff Bezos, Blue Origin, juga menggugat kontrak pendaratan di Bulan milik NASA yang dimenangkan oleh SpaceX. Nilainya US$2,9 miliar. Untuk gugatan itu NASA telah menangguhkan sementara kerja sama dengan SpaceX untuk misi ini hingga 1 November 2021.
Blue Origin menggugat NASA ke Pengadilan Klaim Federal bulan lalu. Sidang perdana akan dilaksanakan pada 14 Oktober 2021. Blue Origin mengungkapkan gugatan ini sebagai “upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA.
Dalam tender pendaratan di Bulan, NASA memiliki penyedia layanan tunggal, yakni SpaceX. Bulan lalu, Government Accountability Office (GAO)mendukung kebijakan NASA memiliki penyedia tunggal dalam misi ini dan menolak protes Blue Origin.
SpaceX sempat mengintervensi gugatan guna memastikan pengadilan “memiliki gambaran yang lengkap dan akurat tentang fakta dan keadaan seputar protes ini, termasuk kerugian substansial yang akan diderita SpaceX jika pengadilan mengabulkan permintaan” Blue Origin.
Blue Origin mengatakan tetap yakin ada “masalah mendasar” dengan keputusan NASA dan GAO tidak dapat mengatasinya “karena yuridiksi mereka yang terbatas.”
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )