Jakarta – Produsen desain asli (ODM) Apple asal China menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja. Untuk mengatasi masalah tersebut, nampaknya akan berdampak pada kenaikan harga produk baru termasuk iPhone seri terbaru nantinya.
ODM Apple dikabarkan memperkerjakan lebih banyak pekerja dengan bonus lebih tinggi jelang peluncuran iPhone 13 pada September mendatang. Misalnya pabrik Foxconn menawarkan bonus satu kali 6.000 yuan hingga 12.000 yuan pada rekrutan baru untuk lokasi dan jalur produksi yang berbeda.
Kepada Global Times, seorang manajer di pabrik Foxconn di Shenzhen, Provinsi Guangdong China Selatan mengatakan perusahaan menaikkan bonus pada kandidat dari 4.000 yuan menjadi 6.300 yuan minggu lalu.
Sementara itu bonus tertinggi ada di pabrik Chengdu, Provinsi Sichuan China Barat Daya. Perusahaan menawarkan bonus sekitar 12.000 yuan sebagai bonus satu kali setelah pekerja bekerja untuk jangka waktu tertentu, ungkap seorang sumber.
Meski menawarkan bonus tinggi, pabrik tetap menghadapi kekurangan tenaga kerja. “Kami dihadapkanĀ untuk memperkerjakan pekerja sebanyak mungkin. Tidak ada batasan saat ini,” ungkap manajer Foxconn, yang juga mencatat setidaknya dibutuhkan ribuan pekerja lagi khususnya di jalur produk produk Apple, dikutip dari Global Times, Kamis (19/8/2021).
Pabrik lain yang juga mencari lebih banyak pekerja termasuk di Zhengzhou Provinsi Henan dan Taiyuan di Provinsi Shanxi.
Masalah pekerja ini juga menambah persaingan antar ODM Apple. Laporan media menyebutkan pemasok lain, Luxshare Precision Industry juga dengan cepat mengandalkan komisi saat menerima pesanan untuk iPhone 13.
Sebagai informasi untuk iPhone 13 mendatang, Apple meminta para pemasoknya menambah jumlah stok menjadi 90 juta. Angka itu meningkat 20% dari jumlah iPhone 12 serius tahun lalu, dan inilah yang meningkatkan tekanan pada para pabrik termasuk Foxconn.
Namun masalah ternyata tidak hanya soal kekurangan tenaga kerja. Ada juga gangguan produksi arena epidemi di Vietnam serta wabag sporadis di beberapa bagian China, masalah pasokan chip dan bahan baku lainnya.
Semua itu, menurut seorang sumber dari industri akan membuat seri IPhone terbaru kemungkinan tidak dikirimkan dalam jumlah yang cukup atau tepat waktu.
“Karena situasi epidemi dan faktor lain, Foxconn mengalami kesulitan dalam merekrut pekerja, yang sebagian akan mempengaruhi kapasitas produksi dan pengiriman kemungkinan lebih rendah dari yang diharapkan,” jelas kepala analis di Witdisplay, Luffy Lin.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )