Jakarta – Dua vaksin Covid-19 dengan platform mRNA, Pfizer dan Moderna, sudah masuk Indonesia. Keduanya mengusung teknologi mutakhir, sempat jadi incaran karena efikasinya paling tinggi berdasarkan uji klinis.
Awalnya, vaksin Moderna diberikan hanya sebagai booster atau dosis ketiga pada tenaga kesehatan (nakes). Namun saat ini, vaksin asal Amerika Serikat tersebut mulai diberikan untuk umum.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, tidak ada kriteria khusus bagi penerima vaksin Moderna. Semua yang memenuhi syarat, punya kesempatan yang sama untuk mendapatkannya.
“Yang pasti ini untuk dosis 1 dan dosis 2 dan (proses) skrining sama,” kata Nadia seperti dikutip detik.com, Jumat (20/8/2021).
Meski demikian, beberapa daerah menetapkan prioritas tertentu bagi penerima vaksin Moderna. DKI misalnya, mengutamakan pemberian vaksin ini kepada warga yang tidak bisa mendapatkan vaksin lain, yakni Sinovac dan AstraZeneca.
“Itu kebijakan lokal daerah supaya masyarakat tidak pilih-pilih,” jelas Nadia.
Lantas, bagaimana dengan vaksin Pfizer?
Kemarin, Indonesia kedatangan Sebanyak 1,56 juta dosis vaksin Pfizer. Sama seperti vaksin Moderna, vaksin Pfizer juga akan diberikan untuk umum, namun belum diketahui pasti bagaimana distribusinya.
“Hanya untuk usia 18 tahun ke atas dan ibu hamil ya,” kata Nadia.
Namun yang pasti, para pakar tidak menganjurkan pilih-pilih vaksin kecuali memang punya kontra indikasi. Dalam rangka mencapai herd immunity sesegera mungkin, vaksinasi harus mencakup sebanyak mungkin populasi, tanpa membeda-bedakan jenis vaksin.
[Dexpert.co.id]
(cha/cha)