Jakarta, Dexpert.co.id – Kementerian Pertahanan Ukraina mendapat serangan DDoS yang membuat mereka tak bisa mengakses situs webnya.
Tak hanya itu, menurut pernyataan pemerintah, dua bank Ukraina kehilangan akses ke layanan perbankan online milik mereka.
Dalam sebuah tweet yang diposting Selasa (15/2) pukul 19:00 waktu setempat, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa situs webnya terkena serangan DDoS dan sedang dilakukan perbaikan. Namun, empat jam kemudian, situs itu masih belum bisa diakses.
Sedangkan pihak bank, menghadapi serangan DDoS masif yang memblokir layanan perbankan online, termasuk pembayaran dan tampilan saldo.
Pada saat yang sama, ,mereka juga mengalami serangan penolakan layanan membuat ATM offline dan pengguna tak bisa menarik atau mentransfer dana secara online.
Mengutip laman The Verge, Rabu (16/2/2022), serangan DDoS terjadi saat Rusia mengklaim akan mengurangi potensi konflik dengan menarik pasukan dari perbatasan Ukraina.
Pernyataan tersebut disambut dengan ‘optimisme hati-hati” oleh NATO, tapi mereka juga skeptis di tengah serangkaian sinyal kontradiktif dari militer Rusia.
Serangan siber masih belum dikaitkan dengan aktor tertentu oleh pemerintah Ukraina atau pejabat AS. Meskipun mengingat situasi militer yang sedang berlangsung, banyak yang menduga adanya keterlibatan Rusia.
Ada perbedaan pendapat mengenai apakah serangan ini merupakan awal dari aktivitas militer atau kembali ke keadaan normal.
Matt Tait, seorang analis keamanan yang dikenal dengan moniker pwnallthethings, mentweet bahwa DDoS bukan “bagian dari invasi” dan mendesak agar berhati-hati dalam melaporkan.
Sumber lain di industri keamanan siber juga meremehkan tingkat keparahan serangan itu.
“Kami dapat mengkonfirmasi serangan DDoS, tetapi tidak melihat indikasi bahwa dampaknya sangat penting, kegiatan ini dapat menjaga rasa tekanan di Ukraina dalam menghadapi lebih banyak berita positif selama beberapa hari terakhir,” kata direktur Cisco intelijen ancaman Matthew Olney, menurut tweet yang dibagikan oleh jurnalis keamanan siber Kim Zetter.
Informasi saja, DDoS adalah teknik serangan hacker yang membanjiri server pakai paket data berkapasitas besar, serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga sistem tidak dapat menampung data dan akhirnya rusak. Lalu lintas server layanan dibanjiri dengan data yang besar sehingga situs atau aplikasi tersebut sulit diakses oleh pengguna lain.
[Dexpert.co.id]
(roy/roy)