Jakarta – Konten mesum, vulgar dan pornografi menjadi salah satu penyebab nama platform OnlyFans melejit. Namun mulai Oktober nanti semua konten ini akan diblokir. Kenapa?
Pendiri dan CEO OnlyFans Tim Stokely mengungkapkan platform berlangganan online ini “tidak punya pilihan” selain melarang pornografi setelah perlakuan “tidak adil” oleh perbankan.
Belum jelas bagaimana OnlyFans mendefinisikan konten pornografi. Namun perusahaan mengatakan akan terus mengizinkan posting tertentu yang mengandung ketelanjangan.
“Soal perubahan kebijakan, kami tidak punya pilihan – jawaban singkatnya adalah bank. Mereka pemberi pinjaman sering mengutip risiko reputasi dan menolak bisnis kami,” ungkap Tim Stokely dalam wawancara dengan Financial Times dan dihimpun dari CNBC International, Rabu (25/8/2021).
Tim Stokely menyebut nama beberapa bank yang menandai dan menolak transfer dana ke platform OnlyFans. Di antaranya Bank of New York Mellon, Metro Bank dan JPMorgan. Bahkan Metro Bank Inggris telah menutup akun perusahaan OnlyFans pada 2019 dengan pemberitahuan singkat.
Tim Stokely menambahkan JPMorgan bahkan “sangat agresif dalam menutup rekening pekerja seks atau … bisnis apa pun yang mendukung pekerja seks.”
BNY Mellon, Metro Bank dan JPMorgan menolak berkomentar atas pernyataan Tim Stokely.
Didirikan pada tahun 2016, OnlyFans yang berbasis di London mendapatkan popularitas dengan mengizinkan artis dewasa untuk membebankan biaya berlangganan kepada penggemar mereka untuk melihat video dan gambar porno.
Perusahaan, yang mengklaim memiliki 130 juta pengguna dan 2 juta pembuat konten, berkembang pesat di tengah pandemi Covid-19 ketika penguncian (lockdown) menghambat produksi film porno.
Beberapa pihak berspekulasi mungkin ada faktor lain di balik larangan porno OnlyFans. Pertama, perusahaan dilaporkan sedang berjuang untuk menarik investasi dari luar, menurut Axios.
“Kami tidak membuat perubahan kebijakan ini untuk mempermudah menemukan investor,” kata Stokely kepada FT. Dia mengatakan OnlyFans akan “benar-benar” menyambut pornografi kembali ke platform jika lingkungan perbankan berubah.
OnlyFans, yang mayoritas dimiliki oleh pengusaha porno Ukraina-Amerika Leonid Radvinsky, dilaporkan mencari putaran pendanaan yang akan bernilai lebih dari US$ 1 miliar, menurut laporan Bloomberg.
OnlyFans telah berusaha mengubah citranya menjadi lebih dari sekadar platform bagi pekerja seks. Selebriti seperti Cardi B dan Bella Thorne telah bergabung dengan platform pada tahun lalu, misalnya. OnlyFans juga digunakan oleh penggemar kebugaran dan musisi. Tapi pornografi tetap menjadi kategori paling populer di situs tersebut.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )