Jakarta – Pemerintah ternyata sedang membahas soal perlu tidaknya memberikan vaksin Covid-19 booster (suntikan ketiga) pada masyarakat. Lantas apa saran Ikatan Dokter Indonesia (IDI)?
Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto mengatakan menurun para ahli antibodi semua vaksin Covid-19 akan menurun setelah 6 bulan penyuntikkan dosis kedua dan satu tahun habis antibodi Covid-19 sehingga dalam satu tahun harus diberikan vaksin booster.
“Kemarin di rapat DPR kami mengusulkan skenario jika herd immunity (kekebalan kelompok) tak tercapai atau gagal. Kemudian harus disiapkan vaksin booster. Kalau pemerintah mampu bisa saja akhir tahun ini [diberikan vaksin booster],” ujarnya dalam wawancara CNBC Indonesia TV, Jumat (27/8/2021).
Slamet Budiarto menambahkan inti dalam vaksin Covid-19 booster adalah ketersediaan vaksin. Bila kahir tahun ini persediaan melimpah bisa saja vaksin booster dipercepat.
“Soal vaksin booster berbayar tanya pemerintah, semua kembali kepada Presiden dan kemampuan keuangan kita,” jelasnya.
Indonesia sendiri telah memberikan vaksin booster kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan memerangi Covid-19. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Moderna. Sebelumnya Nakes di Indonesia disuntik dua dosis vaksin Sinovac.
Data terbaru IDI menunjukkan dari 1,4 juta nakes di Indonesia, sebanyak 36% sudah disuntikkan vaksin booster.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )