Jakarta – Nama aplikasi WhatsApp Modifikasi, GB WhatsApp sering terdengar belakang ini. Walau menawarkan banyak fitur baru yang tidak tersedia di versi aslinya, namun aplikasi itu disebut bisa mengintai HP penggunanya.
Melansir India TV News, GB WhatsApp merupakan aplikasi modifikasi dai WhatsApp resmi. Aplikasi ini dikembangkan dari pengembang pihak ketiga dan bukan berasal dari keluarga besar Facebook atau Whatsapp inc.
GB WhatsApp ini tidak tersedia dalam toko aplikasi resmi seperti Google Play Store. Jadi harus diunduh sebagai APK, yakni didownload dari situs web dan kemungkinan tidak bisa diandalkan serta terbukti beresiko, dikutip Kamis (2/9/2021).
Pengembang tersebut menambahkan sejumlah fitur tambahan dalam aplikasi. Misalnya saja bisa menggunakan dua akun dalam perangkat yang sama serta menyembunyikan tanda setelah dibaca.
Selain itu juga bisa mengirimkan gambar dengan resolusi tinggi, membalas pesan otomatis, hingga banyak karakter dalam pembaruan status.
Nah, ada sejumlah bahaya yang mengintai jika kamu tetap mendownload dan menggunakan GB WhatsApp ini. Misalnya ancaman akun WhatsApp kamu diblokir secara permanen oleh WhatsApp aslinya.
Selain juga, penggunaan GB WhatsApp dapat membahayakan data serta privasi pengguna. Ini dikarenakan aplikasi tidak berasal dari sumber yang bisa dipercaya dan juga ada kemungkinan disusupi virus dan malware.
WhatsApp juga telah mengunggah tulisan mengenai aplikasi modifikasi ini dalam laman FAQ. Menurut WhatsApp, aplikasi-aplikasi di dalamnya tidak resmi dan telah melanggar Persyaratan Layanan perusahaan.
Pihak perusahaan juga mengatakan tidak mendukung aplikasi dari pihak ketiga, karena tidak bisa memvalidasi praktik keamanannya.
“Aplikasi yang tidak didukung, seperti WhatsApp Plus, GB WhatsApp, atau aplikasi yang mengklaim dapat memindahkan obrolan WhatsApp antar ponsel, adalah versi WhatsApp modifikasi. Aplikasi tidak resmi ini dikembangkan oleh pihak ketiga dan melanggar Persyaratan Layanan kami. WhatsApp tidak mendukung aplikasi pihak ketiga ini karena kami tidak dapat memvalidasi praktik keamanannya,” jelas WhatsApp.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )