Jakarta – Nilai transaksi e-commerce RI terus bertambah tiap tahun. Mengingat penggunaan aplikasi atau layanan digital untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari makin banyak, terlebih jumlah penduduk Indonesia yang banyak.
Menteri Pedagangan Muhammad Lutfi, mengatakan perdagangan transaksi e-commerce di Indonesia di tahun 2021 diperkirakan melonjak signifikan, baik dari sisi nilai perdagangan hingga jumlah volume transaksi.
“Kami informasikan market share e-commerce di Indonesia sudah mencapai 45% dibandingkan negara ASEAN lainnya. Diperkirakan transaksi e-commerce Indonesia tahun 2021 mencapai Rp 354,3 triliun naik 33,11% per tahun,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI, Senin (23/8/2021).
Menurut Lutfi sementara volume transaksi e-commerce Indonesia juga naik signifikan mencapai 68,34% pertahun , sehingga diprediksi pada tahun 2021 volume transaksi diperkirakan menapai 1,3 miliar.
“Volume transaksi e-commerce naik signifikan mencapai 68,34% per tahun (rata-rata, red). Pada 2021, diprediksi volume transaksi mencapai 1,3 miliar transaksi atau naik 38,17%,” jelasnya.
Lutfi mengatakan Indonesia memiliki ekonomi digital yang sedang berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan jumlah penduduk yang besar, begitu juga dengan pengguna internet yang tumbuh. Sehingga iklim perdagangan digital harus dibenahi.
Salah satunya dengan cara, merevisi Permendag 50/2020 yang juga memperjelas aturan agar praktik predatory pricing lebih jelas. Sehingga iklim perdagangan digital juga lebih kondusif dengan, juga mendorong pelaku UMKM supaya produknya lebih bersaing.
“Pemerintah juga sedang aktif merespon kebijakan e-commerce nasional yang saat ini sedang merevisi aturan Permendag Nomor 50/2020 untuk mengurangi ancaman UMKM dalam negeri,” jelasnya.
[Dexpert.co.id]
(Update dari:CNBC.com )